Sewage treatment Plant, mari kita tela’ah pengertiannya kata
demi kata, sewage artinya kotoran atau bahasa kerennya TAI, atau bahasa alaynya
ThaeEEeq!! Treatment artinya perawatan, dan plant artinya Bangunan atau
instansi atau tempat, Maka Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini
adalah Perawatan Tai dalam bangunan, atau kalo pake bahasa orang berotak, STP
merupakan Proses Pengolahan LImbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini
Tidak jauh berbeda dengan saudara kandungnya yaitu Septik Tank. Nah… kalo
septiktank pasti pada kenal kan?? Soalnya septik tank lebih populer dibanding
STP. Padahal STP lebih canggih, kenapa septink tank lebih terkenal? (Apa
jangan-jangan gara-gara septink tank duluan lipsync nyainyiin keong racun trus
di unggah di Youtube ketimbang STP??) karena penggunaannya. STP biasanya di
suatu bangunan yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa
bedanya STP dengan septic tank? Sebenernya keduanya sama-sama ngolah kotoran,
tapi bedanya kalo STP dia punya system penguraian dan filtrasi, sementara
septic tank hanya sebagai penyimpanan saja, tepatnya penimbunan.
Didalam STP terdapat bagian-bagian utama. STP mempunyai beberapa Chamber (tidak
termasuk Chamber of secretnya mas Potter). Yang setiap chamber memiliki
fungsinya tersendiri. Ada yang disebut system Aerasi, system back wash. Pada
intinya system ini merupakan pemberian gelembung udara yang dimaksudkan untuk
menghidupkan bakteri yang terdapat
didalammnya. Bakteri ini berfungsi untuk menghancurkan sewage yang berbentuk
keras dan mengerikan (apalagi kalo sewage punya orang yang lagi sembelit).
Bakteri pengurai ini menghancurkan sewage hingga di akhir output STP merupakan
limbah yang berbentuk air bening. Biar bening tapi tetep aja mengerikan. Baunya
seperti kotoran manusia (memang!!! dongo). Dan untuk ampasnya yang mengendap di
dalam system, maka setiap beberapa tahun di buang menggunakan jasa Sedot WC.
Nah Lain halnya dengan Septik tank yang berada di rumah-rumah. Septik tank ini
bukan pengolahan terpadu, bukan pula posyandu. Septink tank buatan / rumahan adalah
tempat menimbun, menimbun emas!! Suatu media
yang memiliki kedalaman sekitar 4-7 meter atau bisa lebih dalam lagi
yang difungsingkan untuk tempat membuang sewage atau kotoran atau Tai atau ThaEEqq
tadi. Dan septic tank ini kebanyakan
hanya menggunakan system penguraian alami. Biasanya dalam waktu beberapa tahun
septic tank akan penuh. Bila pengguna septic tank ini mengkonsumsi besi dan
kawat akan lebih sulit lagi teruai (seperti halnya di rumah pesulap Limbad) Oleh
karena itu agar kita tidak terlalu sering memanggil tukang sedot WC, kita harus
bisa mengatasinya agar tidak cepat penuh.
Bagaimana caranya?
Ada beberapa tips aneh yang siapa tau bisa mencegah agar Septik
tank rumahan/ buatan kita tidak cepat penuh. Diantaranya adalah :
1. Meniru
system STP
Apa Bisa? Untuk mengubah wujudnya memang suatu hal yang sulit tapi
systemnya siapa tau bisa ditiru. Kita tau kalo di STP ini ada yang namanya
system aerasi, untuk menjaga kandungan oksigen agar tetap tinggi di chamber
pengolahan makan STP memiliki Blower untuk meniupkan udara ke dalam, sehingga
limbah yang ditiupkan udara itu akan
berblubuk-blubuk ria dan bakteri-bakteri
pengurai akan hidup untuk menghancurkan sewage tersebut. Nah kalo septic
tank kita tiup juga gimana? Bisa jadi!!! Cuma untuk meniupnya itu membutuhkan
Air Blower yang harganya cukup mahal, Bila tidak ada duit kita bisa mencobanya dengan memasukan selang
ke dalam lubang ventilasi septic tank lalu kita tiap secara manual dengan
mulut.. haahh… (gak ada kerjaan niupin tinja.. ati-ati ahh bukannya ketiup
malah kesedot)
2. Mengurai
pemakaian
Septik tank akan cepat penuh karena sering
dipakai, betul tidak? Nah cara sederhana untuk menghambatnya yaitu mengurangi
penggunaan. Bagaimana cara mengurangi penggunaan? Bokerlah seperlunya, cukup
crot lalu sudah.. puas tidak puas pokokknya sudah.. cebok!!Sempatkanlah boker
di rumah tetangga setiap berkunjung atau bertamu. Untuk toilet sendiri buat
tulisan “toilet sedang diperbaiki” di depan pintu toilet, agar orang-orang yang
masuk enggan menggunakan toiletnya, untuk lebih meyakinkan bisa juga
ditambahnya tulisannya “toilet lagi dipinjem sama tetangga sebelah, kalo mau
boker ke rumah tetangga aja yah!”
3. Rajin
memakan Cabe
Dengan mengkonsumsi cabe, otomatis saluran
pencernaan kita akan menghasilkan “sesuatu” yang berbentuk cair/ encer sehingga
tidak memenuhi kapasitas yang ada di dalam septic tank, tapi kalo sampe mencret
brabe juga sih ,, bisa-bisa tu septic tank malah makin cepet penuh…
4. Menanam
Benih Lele
Lele adalah ikan yang tangguh, gak rewel,
gak bawel, bisa hidup dimana saja dan bisa makan makanan apa saja. Jadi seperti
halnya kenapa di empang pak haji ikan
lelenya besar-besar? Karena pak haji menyediakan Kotak ajaib untuk keperluan membuang
hajat warga. Ikan Ikan tersebut mengkonsumsi “si kuning mengambang” mungkin
kandungan proteinnya tinggi jadi ikan tersebut tumbuh besar. Tidak ada salahnya
kalo dimasukan ke dalam septic tank. Cari lah lele yang benar-benar sudah siap mental
untuk di letakkan di lemah makanannya. Tapi jujur,, kebanyakan lele bisaa tidak
siap menghadapi tantangan .. ikan lele keburu mati di dalam septic tank,
penyebabnya mungkin saking terlalu bahagianya melihat disekeliling makanan
semua hingga syok berat dan ketika dicemplukan satu jam kemudian mati kena
serangan jantung. Untuk mendapatkan lele
yang benar-benar telah matang untuk masuk ke dalam septic tank, bisa didapat
dengan cara penyuluhan secara berkala kepada lele dewasa, dan pendidikan sejak
dini kepada lele-lele generasi muda. Bila berhasil, maka septic tank akan tidak
cepat penuh bahkan kita bisa panen lele dengan cita rasa yang eksotik!.
Demikian beberapa tips untuk mencegah septic
tank rumah kita agar tidak cepat penuh , semoga tidak puas dan mencari
referensi lain yang lebih masuk akal.